Pembunuh Berantai Perempuan Paling Terkenal di Dunia
NAGAGG NEWS – Pembunuhan berantai selalu menarik perhatian publik karena kekejaman dan misteri di balik tindakan tersebut. Meskipun seringkali terdengar bahwa pembunuh berantai adalah laki-laki, ada juga sejumlah perempuan yang tercatat dalam sejarah sebagai pembunuh berantai dengan aksi yang tak kalah kejam. Artikel ini akan mengulas lima pembunuh berantai perempuan paling terkenal di dunia, berdasarkan berbagai sumber dan laporan.
1. Elizabeth Báthory: The Blood Countess
Latar Belakang
Elizabeth Báthory, yang dikenal sebagai “The Blood Countess,” adalah seorang bangsawan Hungaria pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17. Dia dituduh membunuh ratusan gadis muda dalam rentang waktu beberapa dekade. Báthory diyakini menggunakan darah para korban untuk mandi, karena ia percaya darah tersebut akan mempertahankan kecantikannya.
Kejahatan
Báthory dan beberapa kaki tangannya diceritakan menculik gadis-gadis dari desa setempat, menyiksa mereka dengan cara yang mengerikan, dan akhirnya membunuh mereka. Pada tahun 1610, setelah berbagai laporan dan penyelidikan, Elizabeth Báthory ditangkap dan dipenjara di kastilnya sendiri, di mana ia meninggal empat tahun kemudian.
Pengaruh
Kisah Elizabeth Báthory menjadi salah satu legenda paling terkenal dalam sejarah pembunuhan berantai. Ceritanya menginspirasi banyak karya sastra, film, dan dokumenter, yang menggambarkan dirinya sebagai salah satu pembunuh berantai paling kejam sepanjang masa.
2. Aileen Wuornos: The Damsel of Death
Latar Belakang
Aileen Wuornos adalah seorang pekerja seks komersial Amerika yang menjadi pembunuh berantai pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Ia dihukum mati atas pembunuhan tujuh pria yang ditembaknya di berbagai lokasi di Florida.
Kejahatan
Wuornos mengklaim bahwa ia membunuh pria-pria tersebut dalam rangka membela diri dari serangan seksual. Namun, bukti dan pengakuan selanjutnya menunjukkan bahwa banyak dari pembunuhan tersebut terjadi tanpa adanya ancaman langsung terhadap dirinya. Dia ditangkap pada tahun 1991 dan dihukum mati pada tahun 2002.
Pengaruh
Kisah hidup dan kejahatan Aileen Wuornos menjadi bahan perbincangan luas dan diangkat ke dalam berbagai media, termasuk film “Monster” yang dibintangi oleh Charlize Theron, yang memenangkan Academy Award untuk perannya sebagai Wuornos.
3. Irma Grese: The Hyena of Auschwitz
Latar Belakang
Irma Grese adalah seorang penjaga kamp konsentrasi Nazi yang terkenal karena kekejamannya selama Perang Dunia II. Dia bertugas di beberapa kamp konsentrasi termasuk Auschwitz, Ravensbrück, dan Bergen-Belsen.
Kejahatan
Grese dikenal karena penyiksaan brutal yang ia lakukan terhadap tahanan, termasuk pemukulan, penyiksaan fisik dan mental, serta pemerkosaan. Dia dijuluki “The Hyena of Auschwitz” karena kebrutalan dan kekejamannya yang luar biasa.
Pengaruh
Setelah perang, Grese diadili dalam Pengadilan Nuremberg dan dihukum mati pada tahun 1945. Kisah hidupnya menjadi salah satu contoh paling mengerikan dari kebrutalan perang dan kekejaman manusia terhadap sesamanya.
4. Belle Gunness: The Black Widow
Latar Belakang
Belle Gunness adalah seorang pembunuh berantai asal Norwegia-Amerika yang beroperasi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Dia dikenal sebagai “The Black Widow” karena seringkali membunuh suami-suaminya dan anak-anak angkatnya untuk mendapatkan uang asuransi.
Kejahatan
Gunness menggunakan iklan di surat kabar untuk menarik pria-pria kaya yang mencari pasangan hidup. Setelah menikahi atau mempekerjakan mereka, dia akan membunuh mereka dan mengklaim uang asuransi atau properti mereka. Diperkirakan, dia membunuh sekitar 14 hingga 40 orang.
Pengaruh
Kisah Belle Gunness menjadi legenda urban dan sering diangkat dalam berbagai buku dan acara televisi tentang pembunuh berantai. Kejahatannya yang penuh perhitungan dan motivasi finansial menjadikannya salah satu pembunuh berantai perempuan paling terkenal.
5. Dorothea Puente: The Death House Landlady
Latar Belakang
Dorothea Puente adalah seorang pengelola rumah kos di California yang membunuh para penyewa untuk mengambil cek tunjangan sosial mereka. Dia beroperasi pada tahun 1980-an dan dikenal sebagai “The Death House Landlady.”
Kejahatan
Puente menargetkan penyewa yang rentan, seperti orang tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan mental. Dia meracuni mereka, mengubur tubuh mereka di halaman rumahnya, dan terus mencairkan cek tunjangan sosial mereka.
Pengaruh
Dorothea Puente akhirnya ditangkap pada tahun 1988 dan dihukum seumur hidup di penjara. Kisahnya mengungkapkan sisi gelap manusia yang mengeksploitasi kelemahan orang lain demi keuntungan pribadi, menjadikannya salah satu pembunuh berantai perempuan paling keji dalam sejarah.
Kesimpulan
Pembunuhan berantai yang dilakukan oleh perempuan, meskipun jarang, menunjukkan bahwa kekejaman dan kebrutalan tidak mengenal gender. Dari Elizabeth Báthory hingga Dorothea Puente, kisah-kisah mereka mengungkap sisi gelap manusia dan memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya keadilan dan kemanusiaan.
NAGAGG NEWS akan terus memberikan informasi terbaru dan analisis mendalam tentang berbagai kasus kriminal dan sejarah kelam dunia. Tetap ikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini dan inspiratif dari seluruh dunia.