Kasus kekerasan terhadap anak kembali menyita perhatian publik, kali ini terjadi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, seorang pria berinisial FR terekam sedang menganiaya anak perempuannya yang masih di bawah umur. Kejadian ini mengejutkan banyak orang, terutama karena aksi kekerasan tersebut dilakukan oleh ayah kandung korban.

Video berdurasi 1 menit 24 detik itu memperlihatkan FR membanting anaknya ke lantai, memukul, serta menginjak-injak tubuh anak yang baru berusia 10 tahun. Peristiwa ini terjadi di rumah pelaku pada Minggu, 8 September 2024, di Kecamatan Rilau Ale, Bulukumba. Berikut adalah kronologi lengkap dan perkembangan terbaru dari kasus yang memicu perhatian publik ini.

Kronologi Kejadian

Peristiwa Menganiaya ini diketahui terjadi di kediaman pelaku FR. Salah satu penghuni rumah yang melihat aksi kekerasan tersebut segera merekamnya dengan kamera ponsel. Video tersebut kemudian menyebar cepat di grup WhatsApp dan media sosial, memicu reaksi keras dari masyarakat.

Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh FR terhadap anaknya diduga dilatarbelakangi oleh tindakan korban yang sering mencuri uang milik neneknya tanpa izin. Pelaku FR mengaku bahwa ia bermaksud untuk memberi pelajaran kepada anaknya agar tidak mengulangi perbuatannya.

Reaksi Publik dan Proses Hukum

Setelah video viral, ibu korban segera melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. FR pun segera ditangkap oleh pihak berwajib. Aiptu Akhmad Kahar, Kanit PPA Polres Bulukumba, membenarkan bahwa FR sudah ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut. Pelaku mengakui perbuatannya dan menyatakan bahwa tujuannya hanya ingin memberikan peringatan keras kepada korban.

Kondisi Korban dan Perlindungan Anak

Setelah insiden tersebut, korban segera dibawa untuk menjalani visum di rumah sakit guna memastikan kondisi fisik pasca kekerasan yang dialaminya. Saat ini, korban telah mendapat perlindungan dari UPTD Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Bulukumba dan ditempatkan di rumah aman untuk menjaga keselamatannya.

Dampak Kekerasan Terhadap Anak di Masyarakat

Kasus ini menambah daftar panjang insiden kekerasan terhadap anak yang masih sering terjadi di Indonesia. Penganiayaan terhadap anak, baik secara fisik maupun psikologis, meninggalkan dampak buruk jangka panjang, mulai dari trauma hingga gangguan kesehatan mental. Kekerasan terhadap anak tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bertentangan dengan hak asasi anak yang harus dilindungi.

Langkah-langkah Perlindungan Anak

Kekerasan terhadap anak merupakan tindak pidana yang serius. Pemerintah dan berbagai lembaga perlindungan anak berupaya keras untuk menangani dan mencegah terjadinya kasus-kasus serupa. Berikut adalah beberapa langkah penting yang harus diambil untuk melindungi anak dari kekerasan:

1. Pendidikan dan Penyuluhan

Pendidikan tentang hak-hak anak dan penyuluhan kepada masyarakat sangat penting untuk mencegah kekerasan terhadap anak. Orang tua dan masyarakat harus memahami dampak negatif kekerasan fisik maupun verbal terhadap perkembangan anak.

2. Pelaporan dan Tindakan Cepat

Jika terjadi kekerasan terhadap anak, masyarakat harus segera melapor kepada pihak berwenang. Perlindungan anak tidak hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga komunitas dan pemerintah.

3. Pendampingan Psikologis

Anak yang menjadi korban kekerasan memerlukan pendampingan psikologis untuk memulihkan mental dan emosional mereka. Trauma akibat kekerasan dapat mengganggu perkembangan anak jika tidak ditangani dengan baik.

Kesimpulan

Kasus penganiayaan anak yang viral di Sulawesi Selatan menyoroti masalah serius kekerasan terhadap anak di Indonesia. Penting untuk memahami bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindakan kekerasan, terutama terhadap anak yang masih di bawah umur. NAGAGG NEWS terus berkomitmen untuk memberikan informasi dan edukasi mengenai isu-isu sosial seperti kekerasan terhadap anak, serta mendorong masyarakat untuk bersama-sama melawan kekerasan ini.

Tinggalkan Komentar